Kamis, 14 Agustus 2008

Demi Cintaku Padamu Kubajak Tuhan

Omnis mundi creature....
quasi liber et pictura
nobiest est in speculum
Setiap makhluk di dunia....
Bagai buku dan lukisan
Jadi cermin bagi kita
( Il namo della Rosa )

Saudara,pernahkah Anda berfikir bahwa kita terlalu egois. Kita merasa menang sendiri, baik terhadap sesama manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk lainnya. Bahkan ego kita telah sampai pada tahap harus menang terhadap Tuhan. Sadar atu tidak sadar kita sering melakukan itu.
Ketika berencana, kita ingin Tuhan melancarkan dan menyukseskan rencana kita. Ketika kita berdoa, kita ingin doa kita segera dikabulkan-Nya. Padahal, doa secara Ilmu Mantiq (Ilmu Logika) tidak ada bedanya dengan perintah. Artinya, dengan berdoa kita telah memerintah Tuhan untuk sejalan dengan permintaan kita. Itu sekilas yang saya tangkap dari tuiisan Dahlan Iskan, Ganti Hati. Padahal doa dan skema pengabulannya merupakan variabel-variabel yang unik yang mungkin sulit dipikirkan apalagi dituliskan. Pernahkah Anda tiba-tiba menginginkan "sesuatu", dan berharap segera mendapatkannya ? Tanpa Anda sadari "sesuatu" itu ada di hadapan Anda sesuai harapan. Padahal kalau dipikir, untuk menghadirkan "sesuatu" itu membutuhkan waktu, yang tentu saja lebih lama dari waktu kita membersitkan harapan. Begitu cepatkah Tuhan mengabulkan harapan kita ? Atau dikabulkan sebelum pengharapan ? Perlu pembahasan tersendiri memperbincangkan hal tersebut.
Ala kulli hal ato by the way. Dalam urusan cinta, siapapun dia takkan lepas dari duri tajam dan wangi semerbak cinta.

Cinta datang...
Semerbak wangi terkembang
Cinta pergi...
Aduh,periiih..


Kisah ini merupakan kisah nyata yang dialami anak manusia. Demi menjaga privasi, nama dan waktu sengaja saya ganti. Tersenyumlah dahulu, karena siapa tahu hal ini pernah terjadi pada Anda.

Syahdan, di kota gudeg Jogja bermunculanlah berbagai gerakan dakwah Islam. Kampus dan mahasiswanya tak terlepas dari gerakan-gerakan ini. Timbullah kesadaran beragama di kalangan mahasiswa. Pola pikir mereka pun selalu diliputi dalam keislaman....(gitu katanya)

Cinta, karunia Tuhan yang besar, mendarat pada lubuk hati Aslam, seorang aktivis gerakan dakwah Islam di kampus yang nyambi jadi dosen TPA di kampung kostnya. Memang Jogja (wallahu a'lam), kalau gak ada anak kost seperti dia, mungkin tetap pada era kejahilan parah baik duniawi maupun ukhrawi. Anak-anak kost-lah penggerak dan pemakmur masjid-masjid di sekitar kampus.

Pada pandangan pertama (...atau ke-2,ke-3 ga tau..ah), perahu cintanya berlabuh pada seorang teman (baca : akhwat), Sari, guru ngaji di TPA masjidnya. Dari intensitas pertemuan (ngajar dan rapat TPA) yang lama, akhirnya Aslam memberanikan diri untuk menyatakan cintanya pada Sari. Koq cepet banget siiih...?

Ya,iyalah...masak ya iya dong. Aslam tak mau berzina terus-terusan. Eit..Zina? Segitu parahkah?

Zina terbagi-bagi. Ada zina dalam arti sesungguhnya dan ada zina mata serta pikiran. Rupanya perasaan zina mata plus pikiran inilah yang membuat Aslam terpacu untuk melangkah lebih jauh. Bukan hanya pernyataan cinta, bahkan sampai pernyataan menikah. Khitbah..!!!! lamar !!

Lewat lisan rupanya Aslam masih kesulitan. Jalan yang ditempuh pun akhirnya klasik sekali. Lewat surat...Maklumlah saat itu HP dan SMS masih barang mahal. Surat pun dibuat. Sari pun menerima dan membaca surat tersebut ( sorri..timingnya dipercepat)

Ya, surat cinta seorang aktivis memang beda..........Subhanallah..!!

Penuh dengan ayat-ayat Al Qur'an dan Hadist Rasulullah saw.

Ayat Samara ( sakinah mawaddah warahma..An Nur) tertulis rapi.

Hadist Annikah sunnati...tertulis.

Syarah dari para ulama tak ketinggalan.

Parade kata-kata pujian saling bertaut menghanyutkan hati....dst

sampai pada penutup..



.....Ya, Ukhti. Terimalah khitbahku ini. Jadikanlah ini penyempurna separo agama kita.

...Jika antum tidak menerima, ingatlah bahwa antum telah mendhalimi saya. Dan doa orang yang didhalimi termasuk doa yang akan dikabulkan Allah swt. Sekian. Afwan. Wassalamualaikum...



How about Sari ? Rupanya kawan kita ini belum siap untuk menikah atau mungkin kurang menaruh rasa pada Aslam. Dibalaslah surat tersebut. Isinya tentu saja penolakan, secara halus dan pakai bahasa aktivis juga tentunya.

Aslam membaca dan paham maksudnya. Tapi dia tak menyerah. Sekali kaki melangkah, pantang kaki berbalik. Dengan semangat 45 akhirnya keberanian bertatap muka pun timbul juga. Setelah rapat TPA, Aslam meminta waktu pada Sari untuk berbicara. Dibatasi hijab tentunya....(aktivis....Lho)



Aslam membuka pembicaraan...

.....kenapa antum menolaknya, padahal ana yakin seratus lima puluh persen antum adalah jodoh ana. Ana telah sholat istikhoroh dan telah ditunjukkan Alllah bahwa antum adalah jodoh ana...


Sari menjawab dengan kalem..

.....afwan sebelumnya. Ana pun sudah sholat istikhoroh. Tapi yang ditunjukkan Alllah ternyata bukan antum.....



What is the meaning ? tolong kasih jawaban ya........

-------------------------------------------------------------------------------------------------

lama nian tidak menulis. Jadi kaku dan berantakan kayak gini.

Thanks to Mas Dwi, S.Psi, mentor psikologiku yang telah berbagi cerita ini dan atas bocoran surat cinta aktivis tersebut. Selamat menikmati indahnya Tanah Rencong, tapi jangan lupa Tanah Mertua Gunung Kidul. Suatu saat tak bongkar semua file "liqoat " itu..he..he...

Selasa, 05 Agustus 2008

Humor Cerdas

Humor merupakan bahasa manusia untuk menampilkan (baca ; mengeksresikan) keunikan pada dirinya. Bahasa untuk diterima secara terbuka oleh orang lain.
Psikiater William Fry dalam bukunya Humour and Ageing mengatakan, “Dampak daripada 20 detik tertawa dengan riang kira-kira sebanding dengan 3 menit mendayung. Padahal mendayung adalah latihan aerobik terbaik untuk memulihkan kembali kondisi seluruh tubuh dan membuat panjang umur. Tertawa merangsang jantung, memasok oksigen ke paru-paru dan memberikan energi ke sel-sel otak, sehingga membuat orang yang bersangkutan memiliki cara pikir yang positip dalam melihat kehidupan. Dan masih banyak lagi kesimpulan-kesimpulan lainnya dari para ahli kesehatan tentang manfaat tertawa ini.
Humor cerdas adalah bahasa humor yang diungkapkan tanpa pelecehan baik fisik maupun seksual. Humor yang berisi mengolok-olok bangsa dan berbau porno tidak bisa dimasukkan dalam kategori humor cerdas. Humor cerdas memiliki waktu tertentu -tergantung kecerdasan pembaca-untuk menemukan sisi lucunya. Lets try ....


SUSAHNYA CARI KERJA

Saking susahnya nyari kerja saat ini, akhirnya seorang lulusan ITB terpaksa menerima tawaran untuk bekerja di Kebon Binatang Ragunan.
“Apa boleh buat, daripada nganggur...kerja beginian juga bolehlah, yang penting kan...halal ! “, begitu tekadnya.
Maka sejak hari itu, sang sarjana teknik mulai bekerja sebagai “monyet-monyetan.” Sepanjang hari, ia harus betah mengenakan baju monyet, pakai topeng monyet sambil mengunyah pisang atau kacang rebus terus-terusan. Dan harus jumpalitan selincah mungkin untuk menarik perhatian pengunjung. Pokoknya tidak beda dengan monyet asli yang sudah punah. Tak ayal lagi, pengunjung Kebon Binatang Ragunan membludak lantaran mau ngeliat si monyet super yang konon tidak hanya lincah dan gesit, tapi juga cerdas !
Yee...wong lulusan ITB koq...
Sayang sekali, yang namanya sial itu sulit untuk dihindari dan akhirnya akan datang juga. Sedang enak-enaknya jumpalitan, tiba-tiba “gedebuk...byuuuuur...!
Sang monyet terjatuh ke dalam kandang tetangga...BUAYA !!
“Waduh, mati aku !” pikirnya sebelum dicapok sama buaya-buaya ganas itu.
Tetapi ketika mulut buaya-buaya itu terbuka lebar siap menggigit, dari dalam terdengar suara berbisik...........”Sssst...Mas........jangan takut........kami dari UGM !”