Sabtu, 06 September 2008

Ramadhan Bulan Bersedekah


Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk bersedekah. Kesempatan ini tentunya tidak akan terlewatkan begitu saja bagi kaum mukminin. Pembentukan jiwa dermawan merupakan implikasi dari keberkahan dan kedamaian yang dibawa Ramadhan. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam adalah orang yang dermawan, dan kedermawanan beliau meningkat pada bulan Ramadhan. Melatih jiwa untuk bersedekah paling tepat dilakukan pada bulan ini. Keutamaan bersedekah dan pahalanya di bulan Ramadhan cukup mampu menjadi motivasi bagi kita untuk meluangkan sebagian dari harta yang ada pada kita.


Bersedekahlah walaupun sedikit dan dalam keadaan sulit.

Setelah shalat tarawih selesai, beberapa jamaah masih berada di mushola. Kotak infak yang tadi diedarkan dibuka untuk dihitung dan diambil isinya. Seorang kakek mendekat dan menyerahkan uang pecahan 5000-an. “Tolong dikasih kembalian 4000”, kata beliau.
“Yang 4000 itu masih untuk 4 hari besok”,lanjutnya. Bendahara yang tadi menghitung uang bengong sebentar, kemudian berkata, “Kenapa ga semuanya aja, kan sama saja jadi 5000 nantinya kan ?”. “gak, pokoknya 4000 itu untuk sampai 4 hari besok”,Si kakek menyahut.

Asyik juga melihat adegan seperti ini. Si kakek berbuat seperti itu karena menginginkan sebuah kontinuitas amalan. Dalam bahasa agama disebut istiqomah. Hati si kakek akan lebih tenteram jika ada sedekah yang dia lakukan secara berkelanjutan daripada hari ini memberi banyak, besok tidak memberi. Walaupun jika ditotal pun jumlah nominalnya sama. Ada rasa yang hilang jika tidak berbuat seperti yang biasa diperbuat.

Dalam melakukan sebuah amalan jangan hanya diukur dari nominal dan perhitungan pahala saja. Efek dari sebuah amalan itulah yang harus juga dicari. Ketentraman dan kedamaian jiwa karena mampu berbuat kebaikan.


Beramal sedikit tapi mampu istiqomah / ajeg jauh lebih baik daripada beramal banyak tapi tidak ada kelanjutan.


Ramadhan merupakan bulan bagi kita untuk melatih kita untuk beristiqomah. Istiqomah atau tidak bisa kita lihat nanti setelah Ramadhan berlalu. Jika kita merasa ada yang hilang dan hati terasa kurang tentram karena ada amalan yang tidak dilakukan, maka itulah bibit istiqomah.

Kata orang bijak, "istiqomah itu jauh lebih baik dari 1000 karomah".






_____________________my mind_______________________


Semakin mendekati pertengahan Ramadhan, kurasakan gaya bahasa tulisanku sedikit berubah. Biasanya penuh dengan guyonan, sekarang terasa lebih dewasa.Atau aku hanya GR saja ya ?
Yang pasti, berusaha menangkap hikmah dari suatu peristiwa itulah yang sedang aku coba lakukan. Ratusan peristiwa setiap harinya tidak terjadi kecuali bisa diambil renungan dan hikmah di baliknya. Berusaha…dan berusaha lagi. Mencoba dan mencoba lagi. Sukses adalah milik saya. Salam sukses, luar biasa..!!!
( he….he…..itu kan kata-katanya Andrie Wongso ya ?…)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kata orang bijak, "istiqomah itu jauh lebih baik dari 1000 karomah".

BISA BENAR JUGA BENAR...

Tapi ada yang lebih benar lagi, yaitu,

"ISTIQOMAH itu lebih baik dari pada MARKONAH"

NB : MARKONAH nama seorang gadis yang bertampang biasa2 aja, dan ISTIQOMAH adalah nikmat dari Alloh ta'ala, yang bisa membuat seseorang maju menjadi orang besar. (soale bien awak'e isih cilik.. ora ding becanda wae..)